Monday, October 8, 2012

PUISI ORANG-ORANG DALAM KERETA

PUISI ORANG-ORANG DALAM KERETA :
aku ya saja pada wajah sarat beban orang orang dalam kereta
yang memulai susuk hari letih
tampak terduduk angkuh memeluk derita yang entah apa inci kira-kira hidupnya.
Mungkin dia sedang terkejar
lalu mewajarkan semua santun terlolos dari celah genggam jari-jarinya
aku ya saja, cuma berharap aku bukan
orang-orang dalam kereta yang sedang menunggu untuk marah -
RC wth da msj hati-hati di jalan raya

Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone

Thursday, August 16, 2012

saat jantung bertingkah getar

saat jantung bertingkah getar
kaku dan terpercaya
melodi ini untuk kita, untuk berapa lama ini?
jawablah...tidak perlu, asal kau tahu 
aku telah mula menghayati kurnia ini 
dan aku kalis masa dan aku harap kau juga begitu ~rcarlo

AJ aeman jauhari promote buku puisi ramli carlo

Wednesday, July 11, 2012

PANTUN JENAKA

Indah sekali burung jelatik,
lalu hinggap di hujung sawah,
hasrat mahu beristeri cantik,
dengar hantaran pengsan serumah
By ; Datuk Johan Jaafar

Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone

Sunday, July 8, 2012

Lagi Redup Kalau Kau Ada

REDUP
redup matamu melindung
nafas dari katamu menyapa
dari tunduk, kau angkat perlahan dagu memujuk dan itulah cerita senyummu yang dipeluk jemariku yg terketar
berat mengundangmu
ke drama ini
aku masih
terbaring teduh di sini kerana cerita telah berakhir tanpa bermula
~rcarlo (kao pmcm sono ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮ )

Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone

Saturday, July 7, 2012

HALUS

sajak alus-alus (halus)

menteri dengarlah
hati rakyat senipis rambut
alus alus
tinggal ditiup tiup
dikumpul-kumpul
jadi penyampu
atau saja disapu
kalau dibakar hangitnya
terbau
sampai ke mati.
-rcarlo bersalam jumaat

aku bukan sebatang pohon
Bukalah lebar-lebar
Mistika dan egois dapat dihancur
aku tidak pernah tersebut


Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone

DEMOKRASI BILAH HATI

DEMOKRASI DAN BILAH-BILAH HATI

demokrasi bilah-bilah hati ; meski tidak tara tertimbang, asal pernah kau utus ruang menang kalah yang tidak mentah-mentah beruntung dan tidak pula mengirim derita yang cuma-cuma menanggung maka sudahlah...
asal saja kita saling sanggup
bertanya soal dihadapanNya bahawa kita pernah saling mencintai satu sama lain menurut demokrasi~rcarlo


Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone